TELEPON : 021 749-8780. MOBILE : 0812-1985-9687

Senin, 12 April 2010

Menelusuri Gua Cikaray

Anda pernah Caving atau telusur Gua ?! Jika pernah, menarik bukan?!.

Kemarin, tepatnya hari Minggu tanggal 11 April 2010 saya dan teman - teman baru saja mengikuti kegiatan caving di Goa Cikaray, Tajur - Bogor.

Ini adalah kali kedua saya berkunjung ke Gua tersebut, setelah 5 tahun yang lalu sempat berkunjung dengan beberapa teman.

Lucunya, walaupun Gua Cikaray termasuk jenis Gua Horizontal, yang memang biasa dipakai latihan oleh para pemula dan saya sudah kesana sebelumnya, tetap saja, masih ada perasaan was - was ketika mulai menapaki jalan masuknya. Suasana gelap yang begitu mencekam tiba - tiba menelusup kedalam hati. Sepi, walaupun saya tidak sendiri berada disana. Ada beberapa teman dan juga calon istri saya tercinta..hehehehe!

Baru beberapa langkah
memasuki halaman dalam Gua, kami sudah disambut suara - suara kelelawar yang merasa terganggu tidurnya oleh cahaya senter kami.

Ketika senter kami sorot kearah dinding atas Gua, terlihat ratusan kelelawar yang sedang bergelantungan, tertidur nyenyak. Sempat terlintas dalam benak saya, " bagaimana jika mereka terbangun, marah lalu menyerang kami?!"..gak kebayang deh!!Hiyyy!!. Tapi pikiran itu saya simpan sendiri, karena takut malah membuat panik teman - teman yang lain.

Sedikit tambahan, Gua Cikaray adalah jenis Gua Horizontal yang mempunyai
tiga jalur didalamnya. Dimana tiap jalur tersebut mempunyai patahan - patahan atau jalur kecil yang bisa bikin pusing orang yang baru beberapa kali kedalamnya. Termasuk saya!!.

Pertama masuk, saya ajak teman - teman menelusuri jalur besar ke arah
kanan pintu masuk. Jalurnya agak menanjak dan kering namun tetap lembab. Setelah berjalan kira - kira 15 menit, kami sampai diujung jalur tersebut, ternyata buntu dan diatasnya terdapat lubang untuk pintu keluar / pintu masuk dimana cahaya matahari bisa masuk. Terpaksa kami putar balik kelokasi awal sambil mencari - cari lorong yang bisa ditelusuri.

Setelah sampai dilokasi awal, saya bergerak sendiri mencari lorong / j
alur ke arah kiri pintu masuk, teman - teman yang lain saya minta menunggu sebentar. Ternyata tak seberapa jauh dari pintu masuk, kira - kira 15 meteran deh, terdapat lorong agak besar yang menjorok kearah bawah. Jalurnya berair, seperti sungai kecil didalam Gua.

Setelah yakin bahwa itu salah satu jalur / lorong yang harus kami lewati, saya memanggil teman - teman untuk segera menuju kearah saya.

Pelan - pelan kami mulai menapaki jalur berair tersebut. Ada beberapa lorong kecil yang rasanya sangat menarik untuk di telusuri. tapi karena kami pemula , yah..lebih baik ditahan dulu deh keinginan - keinginan aneh tersebut.

Beberapa langkah menapaki jalur tersebut, kami menemui persimpangan yang cukup besar. Atau tepatnya pertigaan yang cukup besar. Arah kanan dan kiri sepertinya adalah jalur utama yang saling berhubungan, sedangkan jalur didepan kami terlihat lebih kecil dan sangat berair, atasnya juga agak rendah. Jadi, jika masuk jalur tersebut kami harus menunduk atau jalan jongkok.

Akhirnya kami memilih jalur utama yang kearah kanan. Jalannya tetap berair walaupun tidak sebanyak jalur didepan kami.

Peman
dangan didalam Gua sungguh sangat menakjubkan. Tak henti - hentinya kami memuji semua keindahan yang terpampang jelas didepan mata kami. Begitu besar ke agungan - Nya, begitu hebat ciptaan - Nya!

Batu - batuan seolah berpendar memantulkan cahaya senter kami. Stalagnitnya begitu indah dengan berbagai ornamen alam yang sangat khas. Belum lagi suara gemericik air yang begitu nyaman ditelinga.

Tak terasa sudah hampir dua jam kami berada di dalam Gua, waktu terasa begitu cepat. Kami terus berjalan menapaki lorong - lorong gelap didalam Gua. Sesekali kami berhenti untuk mengabadikan keindahan tersebut kedalam kamera.

Dan setelah dua jam melakukan penelusuran lorong pertama, akhirnya kami menemukan jalan buntu. Loro
ng tertutup. Hanya ada satu lorong kecil yang rasanya sangat sulit untuk dilewati.

Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ketitik awal. Sebelum melanjutkan perjalanan, kami menyempatkan diri untuk beristirahat sambil menikmati bekal yang kami bawa. Terasa nikmat walaupun berada dalam kondisi gelap gulita dan tangan yang kotor..walaupun sudah dicuci seadanya!hehehehe!.

Setelah dirasa cukup beristirahat, kami melanjutkan perjalanan kembali. Kali ini, teman saya, Acung yang menjadi Leader perjalanan. Tujuan kami kali ini, titik awal pintu masuk Gua . Keputusan ini kami ambil berdasarkan beberapa pertimbangan. Salah satunya adalah karena persediaan lilin kami yang sudah minim!.

Walaupun senter kami masih berfungsi tapi kami agak was - was jika lilin sampai habis. Karena selain digunakan sebagai alat penerang, fungsi lilin juga kami gunakan sebagai penanda jika ada gas beracun disekitar area.

Kembali ketitik awal dan masih tetap melewati jalur yang sama tidak mengurangi rasa kagum kami akan keindahan dalam Gua tersebut. Saking terkagum - kagum, kami sampai lupa letak pertigaan yang menuju ke Pintu masuk Gua. Tanpa sadar ternyata kami malah terus memasuki lorong utama sebelah kiri pertigaan Gua. Sampai akhirnya kami berhenti, karena ada sinar yang masuk dari lubang kecil diatas Gua.

Akhirnya, setelah mencari - cari jalur utama dan berpetualang didalam Gua selama dua setengah jam, kami menemukan pintu keluar juga.

Lega rasanya menemukan kembali cahaya matahari yang begitu garang!!. Namun, jelas ada beberapa yang tertinggal didalam sana. Suasana damai dan nyaman namun gelap gulita menggoda saya untuk meniatkan diri suatu waktu akan kembali lagi.

Buat anda yang belum pernah Caving, percaya deh..Amazing!!. Pengalaman yang sangat luar biasa!!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

".... Buat anda yang belum pernah Caving, percaya deh..Amazing!!. Pengalaman yang sangat luar biasa!! ...."

Jadi pengen ikutan jelajah goa bareng nih, kasih info dong? di blog ini kapan lagi rencana caving nya?

Salam
Mamang Iwan

Posting Komentar

Telepon : 021 749 - 8780. Mobile : 0812 - 1985 - 9687 outbound,penyelenggara outbound,outing,gathering,sarana petualang,arung jeram

Photobucket   

Saung GOA on Facebook
Berbagi di Facebook Bagikan