TELEPON : 021 749-8780. MOBILE : 0812-1985-9687

Sabtu, 14 Agustus 2010

Di Situ Ada Cinta...

Hari ketiga musibah Jebolnya Tanggul Situ Gintung.
Hari mulai beranjak siang, ketika aku sadar ada sosok cantik yang bergabung didalam tim kami. Seperti biasa, aku hanya melihat sebentar lalu kembali fokus pada tugas pencarian di gorong - gorong aliran air yang menuju ke arah Sungai Pesanggrahan. 
" Paling hanya mahasiswa iseng yang ingin ikut - ikutan jadi relawan ", bisik hati kecilku.
Setelah hampir 2 jam berkutat didalam gorong - gorong, namun belum menemukan hasil ( mayat / korban - red ), karena banyak runtuhan puing besar yang menghalangi dan sulit untuk dipindahkan, akhirnya tugas kami diambil alih oleh kendaraan penghancur besar, Beko.
Sedari awal, aku dan tim sangat yakin dilokasi tersebut ada korban, yang kemungkinan besar sudah meninggal dan tersangkut dibawah puing gorong - gorong. Lokasi  dibawah gorong - gorong juga sangat menyulitkan, karena terdapat kabel - kabel besar beraliran listrik tinggi didalamnya, yang jika salah angkat akan mengakibatkan kebocoran strum disepanjang aliran gorong - gorong sampai dengan sungai Pesanggrahan.
Tak selang berapa lama beko beraksi, terdengar bunyi dentuman lumayan besar dilokasi tersebut, benar dugaan kami. Alat pengait Beko tanpa sengaja ikut mengangkat kabel - kabel besar yang berseliweran di bawah gorong - gorong tersebut. Semua yang menyaksikan menjadi panik, tak terkecuali beberapa teman yang sedang berada diatas perahu karet. Untungnya tidak terjadi hal - hal yang tidak diinginkan, dan berapa lama kemudian, setelah ledakan, terlihat satu sosok mayat korban yang mengapung diantara puing besar digorong - gorong tersebut.
Selepas makan siang, aku dan tim kembali melanjutkan pencarian dengan menyusuri Sungai Pesanggrahan. Bercanda bersama menikmati lelah.
Kembali aku tersadar, sosok cantik itu masih ada di tim kami, ikut menyusuri bantaran sungai Pesanggrahan yang licin dan penuh semak. Gayanya santai, tak peduli kulit putihnya lecet karena goresan semak atau kotor karena lumpur sungai. Berkaus hitam, berambut panjang, sedikit pirang. Wajahnya ayu, senyumnya menawan. Sedikit menggoda. Ada keinginan kecil untuk berkenalan, sekedar tahu siapa dia.
Namun aktifitas pencarian masih menjadi tanggung jawab utama.
Tanpa diduga, dalam perjalanan menyusuri Sungai Pesanggrahan, kesempatan berkenalan akhirnya datang juga. Namanya Rima, aktif di organisasi Arga Zarka, mapalanya Universitas Al Azhar, Jakarta. Dan lucunya, beberapa temanku malah sudah lebih dulu kenal dengannya. Termasuk seniorku, Bang Macky. Dia yang mengenalkan aku. Ternyata Arga Zarka merupakan salah satu organisasi yang ikut di bina oleh beliau.
Lanjut ke operasi SAR Musibah Situ Gintung...
Setelah menyusuri sungai kurang lebih 1 jam perjalanan, akhirnya kami bergabung dengan Tim Delta dan Bravo dari Kepolisian Republik Indonesia. Serta tim pencinta alam Jasa Marga, Jasmapala. Tugas kami tidak begitu berat disini, karena sudah ada tim penyapu dari polri, kami hanya melengkapi saja. Memasang jaring pengaman di aliran sungai,  serta membersihkan sampah yang tersangkut dijembatan.
Dalam operasi gabungan ini, kami tidak menemukan mayat, hanya beberapa mobil yang terbawa arus dan tenggelam disepanjang aliran. Operasi pengangkatan kami serahkan kepada rekan IOF yang memang sudah sangat terlatih dan mempunyai fasilitas lengkap.
Oh iya, ada sedikit kejadian lucu pada saat membersihakn sampah di aliran sungai. Tanpa sengaja aku melihat, Rima dan beberapa teman sedang membersihkan sampah dari atas perahu. Tanpa menggunakan pengaman, sedikitpun!termasuk pelampung. Tidak tahu karena dia wanita atau memang rasa khawatirku terhadap teman - teman begitu tinggi, aku langsung berteriak agar mereka segera naik keatas, karena aku belum tahu kemapuan teman - teman ini jika bermain dialiran sungai / air. Apalagi saat itu arusnya sangat besar ditambah tumpukan sampah dibawah jembatan, bisa membuat orang yang terseret arus tersangkut dibawahnya.
Menjelang sore, aku dan tim kembali ke Posko Utama " Pelita Bencana ". Posko yang dibangun berdasarkan kepentingan kemanusiaan. Terdiri dari beberapa organisasi pecinta alam dan kemanusiaan yang berada di Tangerang, Jakarta dan Bandung.
Hari menjelang Maghrib, bersenda gurau bersama rekan - rekan lain yang berbeda daerah operasi. Menikmati kopi hangat dan hembusan Dji Sam Soe. Suasana kekeluargaan sungguh kental terasa. 
Selesai Maghrib, semua tim berkumpul untuk evaluasi harian.
Dan si cantik sudah tak ada dilokasi. Terakhir aku melihat dan sempat menggodanya, ketika perjalanan dari tempat bersih - bersih menuju Posko Utama, wajahnya sempat aku usap dengan tangan basahku..hehehehehehe!.
Dalam setiap evaluasi harian dijelaskan, bahwa Posko Pelita Bencana adalah Posko yang dibangun selama masa Tanggap Bencana saja. Jadi setelah selesai tujuh hari masa Tanggap Bencana, maka dengan sendirinya Posko akan dibubarkan, laporan kegiatan dilakukan setelah beberapa hari posko di non aktifkan. 
Tepat 10 hari setelah masa Tanggap Bencana selesai, semua elemen yang tergabung dalam Posko Pelita Bencana, mendapat undangan untuk hadir dalam rapat laporan kegiatan operasi SAR musibah Situ Gintung. Aku sendiri karena satu dan lain hal tidak bisa hadir di acara tersebut.
Tanpa disangka, selesai pertemuan, ada beberapa rekan yang bertandang ke sekretariat Jelajah Indonesia, yang juga tempat aku berkegiatan. Salah satunya adalah si Cantik Rima. Sedikit kaget karena tanpa pemberitahuan, tapi senang karena ada rekan yang datang. Dan minggu - minggu berikutnya, dia jadi sering main ke sekretariatku bersama seorang temannya dan juga pacarnya. 
Tidak ada yang aneh...
Hingga suatu ketika, tepatnya tgl 14 April 2009. Jelajah Indonesia, sedang rapat untuk persiapan BALAD I ( Baru Latihan Dasar I ) di sekretariat. Rima hadir bersama teman dan pacarnya. Kira - kira jam 22. 00 WIB mereka pamit karena hari sudah menjelang malam. 
Selesai rapat, aku lihat di hapeku ada sms permintaan maaf dari seseorang yang nomornya tidak aku kenal. Terbawa penasaran, aku telpon nomor tersebut. Ternyata Rima yang mengirimkan. Akhirnya, banyak hal yang kami bicarakan malam itu. Lucunya, hari itu ternyata dia sedang berulang tahun!!. Dan tanpa sadar, tidak merasakan kantuk sedikitpun, kami berbicara lewat telpon sampai jam 06.43 WIB pagi!!!. amaZING!!.
Hari ini, setahun sudah sudah masa perkenalan kami. Berawal di wilayah bencana. Mencari mayat, mengorek sampah dan menyibak semak. Saat yang mengesankan ketika melihat dia, merasa ragu dan agak takut turun ke gorong - gorong. Melihat wajahnya sedikit panik ketika mendengar aku berteriak - teriak karena dia tidak memakai pelampung ketika turun kesungai.
Aku sadar, banyak hal yang bisa mendekatkan hati seseorang. Tidak peduli itu diwilayah bencana sekalipun.
Saat menulis ini, aku tahu dia juga merasakan hal yang sama. Karena saat ini dia sudah menjadi kekasih hatiku..bidadari lutju-ku...

Terima kasih kepada teman - teman Posko Pelita Bencana
Terima kasih terbesar kepada Allah SWT.. 

Ruang kerja, tengah malam di 14 Agustus 2010. sambil dengerin  " Angel "  lewat suara merdunya Sarah McLahan. Dan segelas besar Teh Susu yang ikut menghangati suasana...

8 komentar:

Emmet mengatakan...

Nice story...

The Black mengatakan...

Pasti jadi cerita yang menarik buat anak cucu nanti. Mudah - mudahan, keturunannya juga bisa punya jiwa sosial seperti kalian. Selamat...

Anonim mengatakan...

wey...jadi novel nih....jangan lupa royaltinya...soalnya ada nama ane nih..

rimarime mengatakan...

Ending yang bagus dari cerita ini... Kini, aku dan kamu sudah menjadi satu... :)

Iben Lutung mengatakan...

Alhamdulillah, tanggal 8 Mei besok, ulang tahun pernikahan kami....

kalasantapa mengatakan...

Oh Rima yg dari Al azhar ya? kalau ga salah dia juga pernah ikut latihan dgn kami dari W pada latihan arung jeram di Cianten Bogor

kalasantapa mengatakan...

Si Rima yh dari Al azhar, kalau kaga salah dia pernah ikut latihan arung jeram bareng dengan saya dari W pada laihan di Cianteun Bogor

Sang Penjelajah mengatakan...

Yapz!!benar, Kang. Rima dari Al Azhar....

Posting Komentar

Telepon : 021 749 - 8780. Mobile : 0812 - 1985 - 9687 outbound,penyelenggara outbound,outing,gathering,sarana petualang,arung jeram

Photobucket   

Saung GOA on Facebook
Berbagi di Facebook Bagikan