Saat pertama kali menginjakkan kaki ke pulau Tidung,sesaat seperti melihat pulau yang serba tertata rapi komunitasnya. sehingga muncul satu satu kesimpulan yang terlintas di kepala bahwa pulau ini benar-benar original dan jauh dari modernisasi
Populasi penduduk yang tinggal di pulau Tidung tidak terlalu banyak. hanya terdiri dari beberapa RT dan RW, serta satu sama lain memiliki kekerabatan yang dekat. Rumah-rumah berjajar dengan rapi di sepanjang jalan yang menghubungkan antara rumah satu dengan rumah yang lain, sangat terawat kerapihannya.
Ketika menyusuri pantai-pantai yang ada di sepanjang pulau ini, Anda akan menemiu gugusan panjang pantai di pulau Tidung Besar. Bila sampai di ujung pulau Tidung Besar maka anda akan melalui jembatan panjang menuju pulau Tidung Kecil. Airnya cantik, bening, sangat tenang, dan hampir tidak ada ombak yang menggulung ke pesisir pantai. Jika melihat kejauhan, tampak seperti melihat kolam renang yang sangat luas, tanpa batas, dengan air yang berwarna biru dan lantai dasar pasir di dalam laut masih terlihat jelas. Pemandangan seperti ini menandakan laut dangkal dan aman untuk main kano ataupun berenang.
Tidak ada resort, bungalow, ataupun pengelola hotel secara khusus di pulau ini. Semua memang di biarkan tampak secara alami dan tanpa buatan. Saat akhir minggu ataupun long weekend, terjadi tumpahan wisatawan yang datang ke pulau Tidung, acara keluarga, acara kantor,gathering, family outing, dan masih banyak lagi kegiatan yang di adakan pelancong di daerah ini. bahkan, jika sedang ramai-ramainya, jalan setapak yang hanya bisa di lalui satu orang dan satu sepeda bisa terjadi kemacetan bak Jakarta.
Secara positif, pulau ini semakin terkenal ke mancanegara dan makin banyak pelancong yang berminat mengunjungi pulau Tidung. Mereka rela bersusah payah menaiki kapal mesin dari Muara Angke untuk menyebrangi lautan.
Pulau ini memang wisata bahari yang sangat potensial. Namun, ada dampak lain yang terjadi. Semakin banyak pelancong yang datang maka sampah dan puntung rokok bertebaran dimana-mana. Di sebagian pasir pantai yang sepi masih cukup terjaga kebersihannya. Namun, bila anda melihat ke pusat keramaiannya, sampah bekas bungkus makanan, plastik,puntung rokok,kardus bekas dan sampah lainnya tersebar di pelataran pantai.
Ehm........sungguh sangat di sayangkan! Pulau Tidung yang cantik dan alami,sudah mulai tercemar oleh sampah dan kotoran dari orang-orang yang kurang bertanggung jawab, kalau sudah begini, tanggung jawab siapa lagi kalau bukan wisatawan sendiri sebagai pendatang dan penikmat pulau ini. Seiring berjalannya waktu, pencemaran yang tidak terkendali akan berdampak buruk habitat pulau dan air laut pulau tidung. tentunya kita tidak mengharapkan hal yang buruk terjadi pada alam negeri yang indah ini kan...??
0 komentar:
Posting Komentar